Munas Aspeksindo Menyambut Tantangan Sektor Perikanan dan Kelautan Nasional

Patut untuk disyukuri, pada Musyawarah Nasional I sebanyak 80 kepala daerah dari kepulauan dan pesisir telah mengukuhkan Abdul Gafur Mas'ud (AGM) sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (4/10).

Munas yang dihelat sejak 3 Oktober 2018 ini dipimpin langsung oleh tim 9 yang telah dibentuk sebelumnya di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Perhelatan tersebut bertujuan untuk membangun aspirasi wilayah kabupaten pesisir dan kepulauan sekaligus menjadikan pertemuan tersebut untuk menyatukan persepsi untuk menyambut peluang dan tantangan pembangunan dan promosi sektor perikanan dan kelautan nasional.

Sementara itu, AGM, Ketua Umum terpilih dalam sambutannya menyampaikan kesediaannya untuk segera menyusun dan melaksakan rakernas pertama akhir tahun ini. Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh kepala daerah atas amanah yang dipercayakan kepadanya."

AGM mengatakan, "Dengan sungguh - sungguh saya akan mengantar organisasi ini untuk dan demi kepentingan daerah dan masyarakat pesisir dan kepulauan."  AGM merupakan salah satu bupati termuda di Indonesia. Ia dilantik pada bulan September 2017 di usianya ke 32 tahun.

Dalam acara tersebut, PT Luwes Inovasi Mandiri turut hadir guna memberi dukungan kepada daerah-daerah pesisir untuk sosialisasi pemetaan digital. Mengingat besarnya manfaat sebuah peta wilayah bagi pemerintah daerah pesisir terutama untuk tujuan percepatan pengelolaan sumber daya alam yang menjadi aset daerah.

Percepatan Pengelolaan Sumber Daya Alam dengan Pemetaan Digital
Menurut PT Luwes, potensi ekonomi dari sumber daya alam di wilayah pesisir Indonesia akan lebih mudah dikelola dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, jika pelaksanaan pemetaan dapat dilakukan secepatnya dengan anggaran yang sangat terjangkau. Pemerintah daerah pesisir akan lebih mudah mengidentifikasi potensi-potensi di wilayah masing-masing, seperti area-area pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan pariwisata yang mereka miliki.

Dengan sistem pemetaan digital, pelaksanaan pemetaan wilayah dapat dilakukan dengan sangat cepat dan lebih akurat. Pemetaan digital akan sangat membantu pemerintah daerah wilayah pesisir yang sebagian besar pendapatannya diperoleh dari hasil perikanan. Bagi para nelayan, dengan peta digital akan lebih mudah mengidentifikasi lokasi-lokasi pesebaran ikan. Makin mudah pula bagi mereka untuk mengetahui jarak dan waktu serta menghitung biaya operasional untuk penangkapan ikan. 

Dengan memanfaatkan teknologi pemetaan digital yang terjangkau tersebut pemerintah daerah akan jauh lebih menghemat pengeluaran. Langkah ini merupakan upaya mengurangi beban anggaran sekaligus percepatan dalam rangka mengawali pengelolaan sumber daya wilayah di pesisir Indonesia yang kita ketahui memiliki potensi ekonomi yang begitu besar.*