Di masa sebelumnya, beberapa pelaksanaan survei untuk leger jalan masih memakai Theodolit yang mengandalkan titik koreksi lokal. Bahkan saat ini pun beberapa survei masih menggunakan teknik konvensional seperti Theodolit Optical termasuk Electronic Total Station. Meski demikian peralatan tersebut telah dianggap usang.
SOLUSI TEKNOLOGI ERA BARU
Pemetaan topografi jalan menjadi faktor utama dalam pekerjaan Leger Jalan. Data dan informasi yang diperoleh terkait lokasi, posisi koordinat dan badan jalan merupakan bagian primer dari rangkai-an data dalam pengelolaan aset jalan.
PT Luwes Inovasi Mandiri, menawarkan sebuah sistem yang memberikan banyak kemudahan bagi para pengambil keputusan di hampir semua lini, baik di level perencanaan, konstruksi hingga pada pengelolaan aset jalan dan seterusnya.
Teknologi tersebut mengandalkan receiver satelit GPS atau GNSS (Global Navigation Satellite System), Sebuah sistem yang telah berhasil mengungguli cara pengukuran di masa lalu. Dengan dukungan GPS Geodetik dan metode RTK, akurasi pengukuran hingga 2 cm dan mampu menghasilkan peta digital berskala 1 : 100 bahkan skala 1 : 1.
SOLUSI GNSS LUWES
Solusi inovasi pemetaan yang ditawarkan oleh PT. LUWES Inovasi Mandiri adalah Receiver GPS yang menyatu dengan GIS Collector dan sistem pengelolaan data berbasis Web GIS dan Web Kartografi untuk pengelolaan data dan peng-gambaran peta.
Sistem terintegrasi ini merupakan solusi untuk otomasi pengumpulan dan pemro-sesan data, mengembangkan basis data, pengambaran peta. Sistem ini mampu mendorong percepatan pengadaan peta yang digambarkan dalam bentuk digital dengan akurasi hingga 2 centimeter.
Inovasi ini didasarkan pada teknik pengukuran dengan metode RTK (Real Time Kinematik). Artinya, juru ukur dapat bergerak ketika melakukan akuisisi data dengan proses hitungan posisi secara real time. Solusi akusisi data secara real time ini hanya dimungkinkan bila tersedia koneksi jaringan internet untuk komunikasi data dari base station ke server dan komunikasi data dari rover untuk mendapatkan koreksi RTK dari server dan mengirimkan data layer hasil pengukuran ke Web GIS.
Distribusi Jaringan Continuously Operating Reference Station (CORS) Indonesia pada tahun 2017 hanya tersedia sekitar 137 stasiun aktif dapat dikatakan relatif masih jauh dari cukup untuk melayani penentuan posisi berketelian sub-desimeter dengan teknik Real Time Kinematic (RTK) di seluruh Indonesia terutama oleh faktor jarak antar stasiun baru mencapai sekitar 500 km dari ideal sekitar 50 km.
Dalam implementasi RTK jaringan saat ini, jarak antar stasiun biasanya terbatas hingga sekitar 50 km atau jaraknya bisa lebih pendek bila terjadi gangguan ionosfer yang kuat.
Receiver GPS menyatu dengan software GIS Collector berbasis android untuk merekam berbagai objek dalam sistem layer atau point. Kemudian data yang terekam akan diteruskan dari lapangan ke Web cloud GIS melalui komunikasi 3G/4G dan selanjutnya dapat diproses secara Web Kartografi untuk menjadi peta digital berstandar kartografi nasional.
Receiver GPS menyatu dengan software GIS Collector berbasis mobile phone android untuk merekam berbagai objek dalam sistem layer atau point. Kemudian data yang terekam akan diteruskan dari lapangan ke Web cloud GIS menggunakan komunikasi 3G/4G dan selanjutnya dapat diproses secara Web Kartografi untuk menjadi peta digital dengan standar kartografi nasional.
KEUNGGULAN SISTEM
Sistem ini memberikan keunggulan diantarnya data dapat di-export ke dalam format KML, CSV, SHP sehingga mudah untuk diolah dalam berbagai software seperti GIS dan AutoCad dan tersedia opsi pengiriman data dari mobile phone ke cloud Web GIS. Selain keunggulan teknis, Receiver GNSS ini memiliki baterai yang dapat bertahan hingga 21 jam termasuk untuk mengakomodasi komunikasi bluetooth dengan Android Mobile Phone.
GIS COLLECTOR DAN CLOUD SERVER
GNSS Luwes menggunakan Android Mobile Phone sebagai controller untuk pengaturan receiver GNSS serta sebagai kolektor data GIS yang diambil saat pengukuran. GIS Collector adalah sebuah aplikasi GIS yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data GPS dan jenis GPS berdasarkan survei yang dilakukan. Dalam hal ini, kita menggunakan aplikasi MapIt untuk menjadi GIS Collector Mobile Android.
MapIt adalah sebuah aplikasi GIS yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data GPS dan jenis GPS berdasarkan survei.
Ini adalah alat mobile GIS untuk surveyor pertanahan dan orang-orang yang berurusan dengan lingkungan dan data GIS lainnya. Mapit dapat melakukan pengumpulan data dalam bentuk titik, garis atau poligon. Mapit dapat juga mengirimkan data hasil pengukuran ke WebGIS melalui database.
Setelah data dikirim ke database, maka dapat ditampilkan di WebGIS yang terdapat pada cloud server. Dalam hal ini, kita menggunakan Geoserver sebagai Web GIS. GeoServer adalah sebuah aplikasi open source yang dapat menyajikan data geospasial melalui layanan web services dan dapat diakses melalui web (http).
Geoserver menggunakan layanan standar OGC (Open Geospatial Consortium) yaitu Web Map Service (WMS) dan Web Feature Service (WFS) dalam menyajikan data peta. Geoserver dapat membantu pengguna untuk mengkonversi data ke dalam beberapa bentuk seperti SHP, KML, JSON, CSV dan lain-lain sehingga tidak perlu aplikasi lain untuk konversi data hasil pengukuran.
KEUNGGULAN SISTEM
Penggunaan RTK menggunakan GPS Geodetik untuk pengukuran data jalan memiliki beberapa kelebihan yang membantu pengguna, yaitu:
• Tingkat akurasi pengukuran lapangan mencapai 2 cm.
• Waktu pengukuran hanya membutuhkan 5 detik untuk setiap pengambilan titik.
• Data langsung terekam pada aplikasi android, langsung dapat diverifikasi dengan bacaan peta dasar, sehingga secara langsung dapat dievaluasi.
• Data dilakukan koreksi menggunakan satelit, tanpa menggunakan titik lokal sehingga sesuai dengan kondisi riil.
• Sumber daya manusia pengukuran dapat dilakukan oleh satu orang dan data langsung terekam dan dapat dikirim ke server. Tidak dibutuhkan drafter untuk membuat hasil pengukuran ke dalam peta.
Klik disini untuk penggunaan Mobile CORS